RINGKASAN MATERI DISTRUPSI
# Pengertian Disrupsi
l Secara bahasa, disruption artinya gangguan atau kekacauan; gangguan atau masalah yang mengganggu suatu peristiwa, aktivitas, atau proses (disturbance or problems which interrupt an event, activity, or process).
l Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian disrupsi adalah hal tercabut dari akarnya.
l Menurut Merriam-Webster, disrupsi adalah tindakan atau proses mengganggu sesuatu: istirahat atau gangguan dalam perjalanan normal atau kelanjutan dari beberapa kegiatan, proses, dll.
l Secara praktis, disrupsi adalah perubahan berbagai sektor akibat digitalisasi dan “Internet of Thing” (IoT) atau “Internet untuk Segala”.
# Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Era Distrupsi
1. Jangan pernah berhenti berinovasi
2. Jangan “berlindung” di bawah regulasi
3. Manfaatkan teknologi
4. Jangan pernah merasa merasa puas
5. Ciptakan hubungan yang “Customer Oriented”
# 10 Syarat terbentuknya Digital Marketplace:
1) Apakah marketplace yang anda kembangkan mampu memenuhi tuntutan perilaku baru yang menghendaki kemudahan & efisiensi?
2) Apakah marketplace ini mampu memberi value yang lebih besar dari metode/pasar/cara pengumuman yang selama ini telah ada?
3) Apakah marketplace ini memanfaatkan teknologi yang menjamin efisiensi?
4) Apakah marketplace ini mampu mengonsolidasi pasar yang terfragmentasi?
5) Apakah marketplace ini mempermudah para pemasok untuk bergabung?
6) Apakah marketplace ini mampu melayani permintaan dalam jumlah besar?
7) Apakah marketplace ini bisa diperluas penggunaanya sehingga bisa dipakai untuk
8) melayani mereka yang selama ini belum atau tak terlayani?
9) Apakah marketplace ini mampu melayani kebutuhan anda sehari-hari?
10) Apakah situs marketplace ini mampu mengonsolidasikan pembayaran?
11) Apakah marketplace ini mampu mendongkrak efek jejaring?
# Berakhirnya Kapitalisme
Hasil dari perdebatan mengenai teori-teori klasik pada awal abad ke-20 akhirnya disaksikan pada awal abad 21. Pada abad ke-20 dunia menyaksikan dialekita antara dua isme yaitu: Kapitalisme VS Marxisme.
Menurut pandangan Schumpeter, krisis demi krisis yang dialami negara-negara penganut kapitalisme dipandang sebagai metode penyembuhan atau penemuan kembali.“Wirausaha”adalah orang-orang yang berani mengambil resiko. Karena kreatifitasnya wirausaha berpontensi menghancurkan temuan-temuan atau bisnis-bisnis yang telah memasuki usia penuaan dengan cara baru yang disebut“creative destruction”
# Konsekuensi
1. Disruption menyerang hampir semua incumbent (pelaku lama dan para pemimpin pasar.
2. Menciptakan pasar baru yang selama ini diabaikan oleh incumbent yaitu kalangan yang menduduki dasar piramida.
3. Disruption menimbulkan dampak deflasi (penurunan harga) karena biaya mencari (searching cost) dan biaya transaksi (transaction cost) praktis menjadi 0 rupiah. Selain itu juga timbul gerakan berbagi (sharing resources) yang mampu memobilisasi pemakaian barang- barang konsumsi ke dalam kegiatan ekonomi produktif.
# Perbedaaan Sustaining dan Distruptive
1. Legacy Cost
Beban atau biaya yang muncul akibat ketentuan hukum yang berlaku
2. Perubahan Skala Ekonomi
Inovasi lain yang menggeser skala ekonomis
3. Hukum Probabilitas
Probabilitas pendatang baru bisa bertahan sangat kecil
# Penutup
Dalam tulisannya tentang Era Disrupsi, Profesor Johanis Ohoitmur menjelaskan bahwa postmodernisme dengan kritik terhadap modernitas pernah berperan penting dalam membantu manusia menghadapi globalisasi.
Kini peran paham filosofis tersebut sudah bergeser oleh disruption. Disrupsi bukan hanya guncangan yang menghancurkan tapi juga inovasi yang mendatangkan perubahan positif, yang membangun lingkungan sosial masyarakat menjadi kreatif dan modern. Penulis sendiri merasa bisa mengkolaborasikan dua pandangan yang saling bertolak belakang antara Fukuyuma dan Christensen.
Kini penulis setuju bahwa disruption membawa kehancuran pada tatanan sosial, namun di satu sisi kehancuran itu ibarat biji gandum yang mati, kini tumbuh subur dan berbuah lebat. Disruption memudahkan banyak orang untuk berkomunikasi, mengembangkan pengetahuan tapi di lain pihak menciptakan jarak yang lebar antara orang-orang di suatu lingkungan sosial.
Menyebarkan hoax tapi di sisi lain juga ajaran spiritual. Gereja Katolik lewat Paus Fransiskus, menyadari bahwa perkembangan teknologi yang kian canggih dapat menjadi sarana penyebar suka cita Injil yang ampuh.
Ilmu pengetahuan pun punya dua pilihan mendisrupsi atau didisrupsi? Mendisrupsi berarti mengkontekstualkan dengan kebutuhan dan perkembangan agar menggiring modal sosial seperti keluarga pada arah yang benar, dan didisrupsi berarti dirubah oleh guncangan yang membuat ilmu pengetahuan menjadi kaku dan ketinggalan.
No comments:
Post a Comment