ESAI SOSIAL MEDIA DAN GENERASI MILENIAL
Generasi milenial seperti yang semua kita ketahui adalah generasi yang lahir ditahun 2000an. Generasi yang selalu mementingkan sifat efisien dan efektif. Dikarenakan semakin majunya teknologi yang ada di Indonesia. Hal ini mempermudah para generasi milenial mengakses dunia maya.
Menurut survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) ada 49,52% pengguna internet Indonesia yang berasal dari generasi milenial. Ini membuktikan bahwa generasi milenial menguasai dunia maya saat ini. Hal ini menguntungkan karena dengan banyak nya para generasi muda menggunakan teknologi tentu banyak juga dari mereka yang sadar bahwa kemajuan teknologi itu penting.
Terbukti setiap ada hal baru, mereka akan berlomba-lomba untuk menyebarluaskan informasi tersebut. Contoh nya kasus Covid-19 atau yang biasa kita sebut corona ini, mereka semua menyebarkan himbaun-himbauan dalam menanggani pandemik yang sedang meruak di dunia ini di seluruh sosial media mereka.
Dengan ada akses internet ini juga para generasi milenial menjadi sangat aktif dalam pengguna sosial media. Dikarenakan dengan sosial media memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan orang yang jauh tak perlu lagi kita menunggu bertatap muka dengan lawan bicara kita, berbagi informasi dapat secara realtime, mencari teman yang memiliki ketertarikan yang sama, meningkatkan kualitas individu, lahan bisnis, dan lain-lain.
Tak hanya manfaat saja yang ada pada sosial media ini, ada dampak buruknya juga. Seperti maraknya pornografi, kejahatan media masa, pelanggaran privasi, berita-berita bohong, ataupun SARA, dan masih banyak lagi. Hal ini dikarenakan kurang bijaknya para generasi milenial dalam memanfaatkan sosial media. Seharusnya penggunaan sosial media ini diberikan berbagai peraturan--peraturan agar tidak semua dapat mengakses suatu tayangan. Namun memang solusi terbaik adalah dari diri kita sendiri yang harus pintar dalam menggunakan sosial media.
Dapat diumpamakan sosial media itu seperti pisau, jika di pengguna pisau nya pintar maka pisau itu dapat sangat berguna untuk memotong sayur, daging, buah-buahan, dan digunakan untuk memasak. Tetapi lain cerita kalau si pengguna ini tidak pintar atau pun jahat, biasa jadi pisau digunakan untuk membunuh atau merusak sesuatu. Jadi kita tidak bisa menyalahkan berkembangnya teknologi terutama sosial media, seharusnya kita lebih fokus pada peningkatan kualitas manusia sebagai pengguna terutama para generasi milenial penerus bangsa.
Resa pangestu putri