Translate

Wednesday, 19 August 2020

POLITIK ISLAM DI MASYARAKAT MADANI



















 

KELEMBAGAAN DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN

 KELEMBAGAAN DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN

 

LEMBAGA PENDIDIKAN

Menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja & Drs. La Sula lembaga pendidikan yaitu tempat berlangsungnya pendidikan, khususnya di tiga lingkungan utama pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat.

 

#Tujuan

Pada dasarnya pembentukan sebuah lembaga bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan sebuah potensi para murid sehingga menjadi individu yang mandiri, kreatif, berilmu, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab.

 

#Fungsi

Fungsi pendidikan menurut Horton dan Hunt :

1. Manifest Pendidikan

· Mempersiapkan anggota masyarakat untuk menacari nafkah.

· Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.

· Melestarikan kebudayaan.

· Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

2. Fungsi Laten Pendidikan

· Mengurangi Pendidikan Orang Tua, yaitu melalui pendidikan sekolah, orang tua melimpahkan tugas dan wewenang nya dalam mendidik anak kepada sekolah.

· Menyediakan Sarana Untuk Pembangkangan, yaitu sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang suatu hal.

· Mempertahankan Sistem Kelas Sosial, yaitu pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yng ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.

· Memperpanjang Masa Remaja, yaitu pendidikan seklah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.

#Macam lembaga pendidikan

 

PENDIDIKAN INFORMAL

atau pendidikan pertama adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh keluarga, mandiri, primer.

1. Ciri Pendidikan Informal :

· Pendidikan yang berlangsung terus-menerus tanpa mengenal tempat dan waktu.

· Guru pendidikan informal adalah orang tua.

· Tidak adanya sebuah manajemen yang jelas.

2. Contoh Pendidikan Informal :

· Orang tua merupakan guru belajar di dalam rumah

· Membantu Adik belajar dirumah, secara tidak langsung membuat kita belajar juga

· Dengan mendengarkan pengalaman orang tua dirumah, secara tidak langsung belajar dari pengalaman orang tua

 

PENDIDIKAN FORMAL

Adalah lembaga pendidikan yang terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dengan jenis pendidikan: umum, Kejuruan, Akademik, profesi, Advokasi dan keagamaan.

1. Ciri Pendidikan Formal :

· Pendidikan yang berlangsung dalam ruang kelas yang sengaja dibuat oleh sebuah lembaga pendidikan formal.

· Guru merupakan orang yang telah ditetapkan secara resmi oleh lembaga.

· Mempunyai administrasi dan manajemen yang jelas.

· Adanya sebuah batasan usia sesuai dengan jenjang pendidikan.

· Mempunyai kurikulum formal.

· Adanya perencanaan, metode, media, serta evaluasi dalam sebuah pembelajaran.

· Adanya sebuah batasan lama studi.

· Kepada murid yang lulus akan diberikan ijazah.

· Dapat meneruskan pendidikan pada jenjang yang lebih inggi.

2. Contoh Lembaga Pendidikan Formal

1. Pendidikan Anak Usia Dini

· Taman Kanak-Kanak (TK)

· Raudhatul Athfal (RA)

2. Pendidikan Dasar

· SD

· MI

· SMP

· MTS

3. Pendidikan Menengah

· SMA

· SMK

· MA

· MAK

3. Pendidikan Tinggi

· Diploma

· Sarjana

· Magister

· Spesialis

· Doktor

 

PENDIDIKAN NONFORMAL

Atau pendidikan kedua meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pemberdayaan perempuan, keaksaraan, keterampilan dan pelatihan kerja, kesetaraan, serta pendidikan lainnya.

1. Ciri Pendidikan Nonformal :

· Pendidikan yang berlangsung dalam lingkunagan masyarakat.

· Guru merupakan fasilitator yang diperlukan.

· Tidak adanya sebuah pembatasan usia.

· Materi pelajaran yang praktis disesuaikan dengan kebutuhan pragmatis.

· Waktu belajar singkat dan padat materi.

· Mempunyai manajemen yang terukur dan terarah.

· Pembelajaran yang bertujuan membekali peserta dengan keterampilan khusus untuk persiapan diri dalam dunia kerja.

2. Contoh Pendidikan Nonformal :

1. Satuan Pendidikan Nonformal

· Lembaga Kursus

· Lembaga Pelatihan

· Kelompok Belajar

· Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

· Majelis Taklim

2. Program Pendidikan Nonformal

· Pendidikan Anak Usia Dini ( Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak )

· Pendidikan kepemudaan ( Organisasi Kepemudaan, Organisasi Pemuda, Organisasi Kepanduan/kepramukaan, Organisasi Palang Merah, Organisasi Pecinta Alam, Organisasi Kewirausahaan, Organisasi Masyarkat, Organisasi Seni & Olahraga )

· Pendidikan Pemberdayaan Perempuan

· Pendidikan Keaksaraan

· Pendidikan Keterampilan & Pelatihan Kerja

· Pendidikan Kesetaraan ( Program Paket A Setara SD/MI, Program Paket B Setara SMP/MTS, Program Paket C Setara SMA/MA, Program Paket C Kejuruan Setara SMK/MAK )


 #PERBEDAAN PENDIDIKAN FORMAL DAN INFORMAL



PENGELOLAAN PENDIDIKAN

1)      Perencanaan(Planning)

Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.

2)      Pengorganisasian(Organizing)

Organisasi adalah dua orang atau lebih yang bekerjasama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran specific atau sejumlah sasaran.

3)      Pengarahan(Directing)

Pengarahan adalah fungsi pengelolaan yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.

4)      Pengawasan

Pengawasan adalah fungsi pengelolaan yang berhubungan dengan usaha pemantauan kinerja agar supaya kinerja tersebut terarah dan tidak melenceng dari aturan yang sudah ditetapkan dan pemantauan berfungsi sebagai media agar kinerja tersebut terarah dan tersampaikan secara tepat.

5)      Pengembangan

Pengembangan adalah fungsi pengelolaan yang harus dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu pengelolaan, dengan adanya pengembangan pengelolaan akan berjalan sesuai dan melebihi target yang akan diperoleh.

UTS ILMU PENDIDIKAN


 UTS ILMU PENDIDIKAN

1. Bagaimana cara Anda kelak ketika menjadi pendidik dalam meningkatkan
sisi moralitas peserta didik? Jelaskan ke dalam 5 (lima) cara yang utuh!
Yaitu:
A. Menggunakan metode belajar yang interaktif,jadi setiap siswa berlajar
cara berkomunikasi dengan sekitarnya.
B. Menanamkan cara belajar yang bukan mementingan nilai,tapi lebih kepada
ilmu yang diberikan dan atitut/moral para siswa.
C. Tidak membeda-bedakan pribadi yang satu dengan yang lain, karena semua
punya potensi masing-masing dibidangnya, jadi guru lebih bisa
mengapresiasi siswanya.
D. Tidak hanya mengandalkan ilmu yang ada pada kurikulum mengajar, tetapi
dari berbagai sumber ilmu agar para siswa memiliki ilmu pengetahuan yang
luas, contoh outing class.
E. Guru sebagai rolemodel bagi para siswanya,karena otomatis guru adalah
orangtua kedua para siswa yang menuntut ilmu di sekolah.
2. Menurut Anda, mengapa landasan filosofis pendidikan beragam? Landasan
filosofis yang mana yang akan Anda pilih dalam mengimplementasikan ilmu
pendidikan? Berikan alasannya!
Unsur filosofis diartikan sebagai pertimbangan atau alasan yang
menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk mempertimbangkan
pandangan hidup, kesadaran, dan cita hukum yang meliputi suasana
kebatinan serta falsafah.
Dikarenakan perbedaaan padangan hidup pada suatu hal. Setiap manusia
pada dasar menganut nilai yang berbeda-beda tetu hal ini mengakibatkan
perbedaaan pendapat pula. Makanya landasan filosofis itu ada
bermacam-macam
Menurut saya, landasan filosofis yang mengimplementasikan pendidikan
adalah landasan filosofis pragmantisme. Karena landasan ini menganut
nilai secara keseluruhan, yang mana tidak mungkin pendidikan hanya
mengajarkan ilmu secara realita saja, tapi banyak juga ilmu diluar
sana secara spiritual.Esensinya terletak pada metodenya yang sangat
empiris dimana sangat menekankan pada metode dan sikap lebih dari
suatu doktrin filsafat yang sistematis dan menggunakan metode ilmu
pengetahuan modern sebagai dasar dari suatu filsafat. Yang mana hal
ini dilakuan pada seluruh kegiatan pendidikan.3. Menurut John Dewey, pendidikan adalah rekonstruksi dan reorganisasi
pengalaman yang menambah makna pengalaman. Apa maksudnya? Berikan 3 (tiga)
contoh sebagai penjelas!
Artinya bahwa semua jenis pendidikan adalah sebuah proses yang secara
berkelanjutan guna membentuk karakter, mental dan moral manusia.
Proses tersebut adalah berupa aktivitas nyata dengan memanfaatkan
sebuah materi yang berkenaan dengan lingkungan sosial, sehingga siswa
dilibatkan dalam aktivitas dalam lingkungan masyarakat sekolahnya.
Sehingga serangakain tersebut adalah sebagai proses rekonstrusi
pembentukan karater, mental dan moral.
Semua pendidikan membentuk karakter, mental dan moral, tetapi formasi
terdiri dalam pemilihan dan koordinasi kegiatan asli sehingga mungkin
untuk memanfaatkan siswa sebagai subjek lingkungan sosial. Selain itu,
formasi tidak hanya pembentukan kegiatan asli, tetapi dapat terjadi
dengan cara melibatkan mereka. Itu dalah sebuah proses rekonstruksi
dan reorganisasi.
4. Bagaimana Ki Hajar Dewantara menyelenggarakan komponen pendidikan di
Taman Siswa yang disesuaikan dengan karaktersitik peserta didik?
Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara itu pada dasarnya adalah yang
paling sesuai untuk meningkatkan kualitas pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya maupun pembangunan nasional yang bercirikan
kepribadian bangsa Indonesia.
Untuk merealisasikan pemikirannya, maka Ki Hajar Dewantara memiliki
gagasan pendidikan untuk mendirikan perguruan taman siswa. Dalam
kongres taman siswa pada tahun 1947 beliau mempertegas pemikirannya
dengan mengemukakan lima asas yang dikenal dengan panca darma.
Kelima asas tersebut adalah Asas Kemerdekaan, Asas Kodrat Alam, Asas
Kebudayaan, Asas Kebangsaan, dan Asas Kemanusiaan.Bidang pengajaran,
pengajaran merupakan salah satu jalan pendidikan yaitu suatu usaha
memberi ilmu pengetahuan serta kepandaian dengan latihan-latihannya
yang perlu dengan maksud memajukan kecerdasan fikiran (intelek) serta
berkembangnya budi pekerti.
Ki Hajar Dewantara di bidang pengajaran meletakkan konsep-konsep
dasar pengajaran meliputi: (1) Teori dasar-ajar; (2) Trisakti jiwa
(3) Sistem among.Guru, pendidik pertama-tama adalah fungsinya sebagai
model atau figure keteladanan, baru kemudian sebagai fasilitator atau
pengajar.
Pendidikan hendaknya menghasilkan pribadi-pribadi yang lebih
manusiawi, berguna dan berpengaruh di masyarakatnya, yang
bertanggungjawab atas hidup sendiri dan orang lain, yang berwatakluhur dan berkeahlian. Pendidikan karakter dalam wawasan kebangsaan,
kebudayaan, kemanusiaan, pembangunan dan kemajuan yang menjadi ruh.
Konsep Ki Hajar Dewantara merupakan jawaban yang tepat bagi bangsa
Indonesia dalam upaya mempersiapkan diri menghadapi globalisasi
abad-22 dan dalam memasuki era kemajuan IPTEKS di masa yang akan datang.
Pemahaman mendalam dan penerapan budi pekerti luhur sebagai karakter
diri peserta didik serta keterampilan dalam memaksimalkan potensi
yang dimiliki melalui implementasi
Konsep sistem pendidikan Ki hajar Dewantara dalam pembelajaran di
sekolah inilah yang akan mampu menjadi bekal untuk menghadapi MEA dan
juga menjalani kehidupan dewasa mereka di era globalisasi. Dengan
prinsip serta panangan hidup menjadi manusia yang Ing ngarsa sung
tuladha (di depan memberi teladan), Ing madya mangun karsa (di tengah
memberi kesempatan untuk berkarya), Tut wuri handayani (dari belakang
memberi dorongn dan arahan).
5. Bayangkan jika Anda ingin membangun suatu sistem pendidikan. Sistem
seperti apa yang akan Anda rancang? Jelaskan!
Sistem pendidikan yang saya banguan adalah sistem yang memperhatakan
minat dan pribadi para siswa.
Jadi para siswa diberikan arahan yang berbeda-beda sesuai bakat dan
minatnya.
Tidak menutut para siswa mengerjakan sesuatu yang bukan ranahnya.
Membangun tempat pendidikan yang bebas dalam hal berpakain namun tetap
mengedepankan sopan santun. Karena setiap siswa berhak
mengekspresikan pribadinya masing-masing.
Memberikan pengarahan yang tepat dan akurat pada setiap siswa.
Benar-benar merengkrut tenaga pendidikan yang memiliki kulaitas tak
hanya gelar saja, jadi siapapun bisa mengajar, entah para pengusaha
atau pun para wirausahawan untuk mengasah skill para siswa.

SISTEM POLITIK ISLAM

 

SISTEM POLITIK ISLAM


 

Pengertian Sistem Politik Islam :

 

Yaitu Ilmu atau persoalan yang berkaitan dengan ketatanegaraan atau pemerintahan dalam pandangan Islam

Wewenang penguasa dalam mengatur kepentingan umum, sehingga terjamin kemaslahatan dan terhindar dari kemudharatan, dalam batas-batas yang ditentukan syaradan kaidah umum yang berlaku.

Dalam istilah Arab sering dikenal dengan sebutan Siyaasatusy Syariyyah

 

Setidaknya ada 3 pendapat Umat Islam dalam memandang kedudukan sistem politik dalam syariat Islam :

 

Islam adalah agama yang serba lengkap, sehingga juga memuat sistem ketatanegaraan, fiqih siyasah merupakan bagian integral dari ajaran Islam. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah dan KhulafaRasyidin

Islam tidak mengatur ketatanegaraan. Muhammmad adalah rasul yang tidak bertugas untuk mendirikan atau memimpin suatu negara.

Dalam Islam tidak terdapat sistem ketatanegaraan, tetapi hanya terdapat seperangkat tata nilai etika bagi kehidupan bernegara

 

Nilai-nilai Dasar Sistem Politik Dalam Islam :

 

Kemestian mewujudkan persatuan dan kesatuan umat (Q.S. 23:52)

Keharusan musyawarah dalam menyelesaikan maslah-masalah ijtihadiyah (Q.S. 42:38, 3:159)

Keharusan menunaikan amanat dan menetapkan hukum secara adil (Q.S. 4:58)

Keharusan menaati Allah, Rasul, dan Ulil Amri (Q.S. 4:59)

Keharusan mendamaikan konflik antar kelompok dalam masyarakat (Q.S. 49:9)

Keharusan mempertahankan kedaultan negara dan larangan melakukan agresi dan invensi (Q.S. 2:190)

Mementingkan perdamaian daripada permusushan  (Q.S. 8:61)

Keharusan meningkatkan kewaspadaan dalam bidang pertahanan dan keamanan  (Q.S. 8:60)

Keharusan menepati janji  (Q.S. 16:91)

Keharusan mengutamakan perdamaian bangsa-bangsa  (Q.S. 49:13)

Mengupayakan peredaran harta dalam seluruh lapisan masyarakat  (Q.S. 59:7)

Keharusan mengikuti prinsip-prinsip dalam pelaksanaan hukum

 

Ruang Lingkup Sistem Politik Islam (Siyasah Islamiyah) Secara garis besar obyek pembahasan sistem politik Islam meliputi :

 

Siyasah Dusturiyah, dalam fiqh modern disebut dengan Hukum Tata Negara

Siyasah Dauliyah, biasa disebut dengan Hukum Internasional (hukum dalam hubungan antar bangsa)

Siyasah Maliyah, mengatur tentang pemasukan, pengelolaan, dan pengeluaran uang milik negara.

 

Beberapa hal yang berkaitan dengan Siyasah Dusturiyah antara lain:

 

Persoalan imamah ( hak, kewajibannya)

Persoalan rakyat (status, hak, dan kewajibannya)

Persoalan baiat (sumpah setia)

Persolan waliyyul ahdi (pemimpin/khalifah)

Persoalan perwakilan rakyat  (Ahlul Halli Wal Aqdi)

Wizarah (kementrian) dan pembagiannya

 

Sedangkan dasar-dasar Siyasah Dauliyah antara lain:

 

Mewujudkan kesatuan umat manusia

Mewujudkan keadilan

Menghargai persamaan

Menghargai kehormatan manusia

Mengembangkan toleransi

Mewujudkan kerjasama kemanusiaan

Menghargai kebebasan/kemerdekaan

Mewujudkan perilaku moral yang baik

 

Adapun orientasi masalahnya berkaitan dengan:

 

Penentuan situasi damai atau perang (penentuan sifat darurat kolektif)

Perlakuan terhadap tawanan

Kewajiban suatu negara terhadap negara lain

Aturan dalam perjanjian internasioanal

Aturan dalam pelaksanaan peperangan.

 

Siyasah Maliyah meliputi pembahasan:

 

Prinsip-prinsip dalam kepemilikan harta

Tanggung jawab sosial dalam masalah harta

Zakat, infaq, shadaqah, waqaf.

Khoroj, jizyah, ghanimah, fai, usyr

Aturan dalam eksploitasi sumberdaya alam

 

Kontribusi Umat Islam dalam Sistem Perpolitikan di Indonesia :

 

Didirikannya partai-partai politik yang berasas Islam, juga partai-partai nasionalis yang berbasiskan umat Islam

Sikap proaktif nya tokoh-tokoh politik Islam dan umat Islam terhadap terwujudnya keutuhan NKRI, termasuk menerima pancasila sebagai azas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Islam di Indonesia telah membentuk budaya bernegara, ideologi tentang jihad, dan kontrol sosial yang terarah dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan.

Tingginya partisipasi masyarakat Islam dalam event-event politik kenegaraan (pemilu, pilkada, dll.)

 

Ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan ini:

 

Al-Mukminun (52)

 

وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ (٥٢)

 

Al-Mukminun : 52. Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu[1006], dan aku adalah Tuhanmu, Maka bertakwalah kepada-Ku.

 

Surat Al-Baqarah (190)

 

وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلا تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ (١٩٠)

Al-Baqarah : 190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

 

Surat Al-Hujurat (9)

 

وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الأخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ (٩)

 

Al-Hujurat : 9. Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar Perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar Perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau Dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu Berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang Berlaku adil.

 

Surat Al-Anfal (60)

 

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لا تُظْلَمُونَ (٦٠)

 

Al-Anfal : 60. Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).

 

Surat Al-Hasyr (7)

 

مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ كَيْ لا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الأغْنِيَاءِ مِنْكُمْ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (٧)

 

Al-Hasyr : 7. Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota, maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya.