Translate

Showing posts with label SASTRA. Show all posts
Showing posts with label SASTRA. Show all posts

Saturday 19 November 2016

63 GAYA BAHASA


1. Klimaks
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat.

Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
2. Antiklimaks
Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma semakin menurun.
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya
3. Paralelisme
Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat.
Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang
4. Antitesis
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya.
Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai
5. Epizeuksis
Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut.
Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.
6. Tautotes
Ada;aj repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi.
Contoh : kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan aku menjadi seteru
7. Anafora
Adalah repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap garis.

Contoh : Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa
8. Epistrofora
Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir kalimat berurutan
Contoh : Bumi yang kau diami, laut yang kaulayari adalah puisi,
Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah puisi
9. Simploke
Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.
10. Mesodiplosis
Adalah repetisi di tengah-tengah baris-baris atau beberapa kalimat berurutan.
Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari perawannya sendiri.
11. Epanalepsis
Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat, mengulang kata pertama.
Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
12. Anadiplosis
Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama dari klausa berikutnya.
Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.
13. Aliterasi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
14. Asonansi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya
15. Anastrof atau Inversi
Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan.
Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
16. Apofasis atau Preterisio
Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
17. Apostrof
Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir.
Contoh : Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan       kemerdekaan seperti yang pernah kau perjuangkan
18. Asindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan.
Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
19. Polisindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut dengan menggunakan kata penghubung.
Contoh : Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?
20. Kiasmus
Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat berimbang, dan dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.
Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan usaha itu.
21. Elipsis
Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.
22. Eufimisme
Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan.
Contoh : Anak ibu lamban menerima pelajaran
23. Litotes
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri
Contoh : Mampirlah ke gubukku!
24. Histeron Proteron
adalah gaya bahasa yang merupakan kebailikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar.
Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas dengan pasir putihnya
25. Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-kata yang maknanya sudah tercakup dalam kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya
26. Tautologi
Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
27. Parifrasis
Adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan frase atau serangkaian kata yang sama artinya.
Contoh : Kedua orang itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu
28. Prolepsis atau Antisipasi
Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi.
Contoh : Keua orang tua itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.
29. Erotesis atau Pertanyaan Retoris
Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban.
Contoh : inikah yang kau namai bekerja?
30. Silepsis dan Zeugma
Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama.
Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.
31. Koreksio atau Epanortosis
Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya.
Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
32. Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang berlebih-lebihan.
Contoh : Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
33. Paradoks
Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda.
Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
34. Oksimoron
adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
35. Asosiasi atau Simile
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya.
Contoh : Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam
36. Metafora
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu dengan benda lain yang mempunyai sifat sama.
Contoh : Jantung hatinya hilang tiada berita
37. Alegori
adalah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan manusia dengan alam.
Contoh : Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.
38. Parabel
Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh karangan dengan secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya.
Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar
39. Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.
Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting
40. Alusi
Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau peristiwa.
Contoh : Pkartini kecil itu turut memperjuangkan haknya
41. Eponim
Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.
Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.
42. Epitet
Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal.
Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan.
43. Sinekdoke
* Pars Pro Tato
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk menyatakan keseluruhan.
Contoh : Saya belum melihat batang hidungnya
* Totem Pro Parte
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian.
Contoh : Thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSi Harimau
44. Metonimia
Adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri.
Contoh : Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah
45. Antonomasia
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri.
Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
46. Hipalase
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan.
Contoh : ia masih menuntut almarhum maskawin dari Kiki puterinya (maksudnya menuntut maskawin dari almarhum)
47. Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan.
Contoh : Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?
48. Sinisme
adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau sindiran tajam
Contoh : Harum bener baumu pagi ini
49. Sarkasme
Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan.
Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga
50. Satire
Adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.
Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
51. Inuendo
Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya
52. Antifrasis
Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk menangkal kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.
Contoh : Engkau memang orang yang mulia dan terhormat
53. Pun atau Paronomasia
Adalah kiasan dengan menggunakan kemiripan bunyi.
Contoh : Tanggal satu gigi saya tinggal satu
54. Simbolik
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau perlambang.
Contoh : Keduanya hanya cinta monyet.
55. Tropen
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang.
Contoh : Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol minuman.
56. Alusio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pribahasa atau ungkapan.
Contoh : Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan terulang lagi?
57. Interupsi
adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat.
Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.
58. Eksklmasio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.
Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
59. Enumerasio
Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.
Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
60. Kontradiksio Interminis
Adalah gaya bahasa yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang telah dikemukakan sebelumnya.
Contoh : semuanya telah diundang, kecuali Sinta.
61. Anakronisme
Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu.
Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)
62. Okupasi
Adalah gaya bahasa yang menyatakan bantahan atau keberatan terhadap sesuatu yang oleh orang banyak dianggap benar.
Contoh : Minuman keras dapat merusak dapat merusak jaringan sistem syaraf, tetapi banyak anak yang mengkonsumsinya.
63. Resentia
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang tidak mengatakan tegas pada bagian tertentu dari kalimat yang dihilangkan

Tuesday 15 March 2016

REPORT TEXT "RESUME FROZEN"




Name         : Resa Pangestu Putri
Class          : IX A
Day / Date  : Monday, Desember 1st 2015
REPORT TEXT, RESUME FROZEN FILM

1.      Resume of the film
Elsa, Princess of Arendelle, possesses cryokinetic powers, with which she is able to produce or manipulate ice, frost and snow at will. One night while playing, she accidentally injures her younger sister, Anna. Their shocked parents, the king and queen, seek help from the troll king, who heals Anna and removes her memories of Elsa's magic. The royal couple isolate the children in the castle until Elsa learns to control her magical powers. Afraid of hurting Anna again, and with her ability to control her powers deteriorating, Elsa spends most of her time alone in her room, refusing even to speak to Anna and a rift develops between the sisters as they grow up. When the girls are teenagers, their parents die at sea during a storm.
When Elsa comes of age, the kingdom prepares for her coronation. Among the guests is the Duke of  Weselton, who seeks to exploit Arendelle for profit. Excited to be allowed out of the castle again, Princess Anna explores the town and meets Prince Hans of the Southern Isles; the two quickly develop a mutual attraction. Despite Elsa's fears, her coronation takes place without incident. During the reception, Hans proposes to Anna, who hastily accepts. However, Elsa refuses to grant her blessing and forbids their sudden marriage. The sisters argue, culminating in the exposure of Elsa's abilities in an emotional outburst.
Panicking, Elsa flees the castle, while inadvertently unleashing an eternal winter on the kingdom. High in the nearby mountains, she abandons her restraint, vowing to never return and building herself a solitary ice palace. Meanwhile, Anna leaves Hans in charge of Arendelle and sets out in search of her sister, determined to return her to Arendelle, end the winter and mend their relationship. While obtaining supplies, Anna meets an iceman named Kristoff and his reindeer, Sven, and convinces Kristoff to guide her up the North Mountain. On their journey, the group encounters Olaf, Anna and Elsa's childhood snowman whom the latter recreated and unknowingly brought to life, who leads them to Elsa's hideaway.
Anna and Elsa reunite, but Elsa still fears hurting her sister. When Anna insists that Elsa return, she becomes agitated and her powers lash out, accidentally striking Anna in the heart. Horrified, Elsa forces Anna, Kristoff and Olaf to leave by creating a giant snow creature named Marshmallow that chases them away from her palace. As they flee, Kristoff notices Anna's hair turning white and deduces that something is very wrong. He seeks help from the trolls, his adoptive family, who explain that Anna's heart has been frozen by Elsa. Unless it can be thawed by an "act of true love", she will become frozen solid forever. Believing that only Hans can save her  with a true love's kiss, Kristoff races back with her to Arendelle.
Meanwhile, Hans, who is leading a search for Anna, reaches Elsa's palace. In the ensuing battle against the duke's men, Elsa is knocked unconscious by a falling chandelier and imprisoned in Arendelle. There, Hans pleads with her to undo the winter, but Elsa confesses that she has no idea how. When Anna reunites with Hans and begs him to kiss her to break the curse, Hans refuses and reveals that his true intention in marrying her is to seize control of Arendelle's throne. Leaving Anna to die, he charges Elsa with treason for her younger sister's apparent death.
Elsa escapes and heads out into the blizzard on the fjord. Olaf comes across Anna and reveals Kristoff is in love with her; they then escape onto the fjord to find him. Hans confronts Elsa, telling her Anna is dead because of her. In Elsa's despair, the storm suddenly ceases, giving Kristoff and Anna the chance to locate each other. Nevertheless, Anna, seeing that Hans is about to kill Elsa, throws herself between the two just as she freezes solid, blocking Hans' attack.
As Elsa grieves for her sister, Anna begins to thaw, since her decision to sacrifice herself to save her sister constitutes an "act of true love". Realizing love is the key to controlling her powers, Elsa reforms by thawing the kingdom and helps Olaf survive in summer. Hans is deported to the Southern Isles to face punishment for his crimes against the royal family of Arendelle, while Elsa cuts off trade with Weselton. The two sisters reconcile and Elsa promises never to shut the castle gates again.
2.      The stars and the characters

Ø  Anna : the queen of arendelle, full of spirit, brave, cheerful, and a responsibility person.
Ø  Elsa : the queen of arendelle, Anna’s sister, have a magical power of ice, feeling guilty because she’ve made Anna injured
Ø  Kristof : an iceman accompanied by a reindeer named Sven, brave, strong
Ø  Olaf : a comic-relief snowman that Elsa and Anna created as children who dreams of experiencing summer, funny, and really like warm hugs
Ø  Hans : a prince from the Southern Isles, wicked, pretend to love Anna, crafty
Ø  Grand Pabbie : a rock which very support relationship between Anna and Kristof, already considered become a family with Kristof
Ø  Marshmallow : a giant snow monster which created by Elsa to shoo Anna  and Kristof from Elsa’s ice palace
Ø  Sven : a deer which faithful accompany Kristof

3.      The conflicts

Anna wanted to get merried with a person who just met her for the first time. When Anna ask for permission to Elsa, Elsa don’t allow it. Anna get angry, and then she pull Elsa’s glove. Because Elsa doesn’t wear glove, she can’t touch anything. She walked to leave the palace. Anna still follow Elsa and Elsa get angry when she know Anna has to followed her. Elsa’s hand as if said ‘stopped’ for Anna to stop follow her. At that time, Elsa’s hand expend her magical power of ice. And then come out ice viewed by invited guests. Elsa finally go out from palace, because she was considered a monster by the residents there and his strength makes arendelle freeze.

4.      The end of the film
On the way to see Kristof, Anna noticed that Hans would kill Elsa with his sword. Anna was blocking the entire body immediately froze into ice. Hans sword broken when it touches the palms frozen Anna and Hans fell and fainted. Elsa realized that Anna was dead frozen. She hugged Anna and suddenly the ice that covered Anna’s body was melt. Kristof, Olaf, and Arendelle people watched that act of true love Anna turn back. Elsa realized that the love could restore summer arendelle. Finally, arendelle go back to summer and Elsa, Anna, Kristof, Arendelle life happily ever after.

5.      Moral values
Ø  We can learn about how important a family , no matter whatever your self , You've Always Got Place to came Back
Ø  Don’t be afraid to show the real of you
Ø   The love of family is always with us, no matter how dreadful we are , the love of family will never fade on us
Ø  The true love not just from man, but the real and true love can be from family
Ø  The strength of love can change everything
Ø  Don’t marry a man you just met


PIDATO TENTANG NARKOBA DAN DISIPLIN WAKTU



Pidato “ Disiplin Dalam Mengatur Waktu Belajar ”

Assalamualaikum Wr. Wb

Yang terhormat, Bu Maryani selaku guru bidang studi Bahasa Indonesia.
Dan, teman – teman yang saya bangga kan.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kia nikmat sehat jasmani dan rohani, sehingga kita dapat berkumpul di ruang kelas ini.
Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan sebuah pidato tentang “ Disiplin Dalam Mengatur Waktu Belajar ”.
Di zaman modern sekarang ini jarang sekali ditemukan  seorang pelajar seperti kita, yang disiplin dalam mengatur waktu belajar. Hal tersebut dikarena kan kita lebih mementingkan waktu bermain atau pun di luar pelajaran. Kita mungkin merasa bahwa disiplin hanya bersifat mengatur – atur dan membatasi waktu kita bermain. Padahal kita salah, disiplin bukan bersifat mengatur, tetapi lebih menempatkan segala sesuatu berdasarkan waktu nya. Jika kita sudah terbiasa bersikap disiplin, maka akan berdampak baik pula bagi kita dalam dalam mencapai sebuah kesuksesan di hari mendatang. Mulailah dari sekarang kita harus belajar menjadi pribadi yang disiplin dalam mangetur waktu belajar, karena disiplin adalah kunci sebuah kesuksesan. Jangan sampai menyesal jika dari sekarang kita malas dan tidak disiplin, maka masa depan pun akan suram.
Pidato saya kali ini tidak bermaksud mengurui, tetapi lebih mengajak teman- teman untuk menjadi pribadi yang disiplin yang membuahkan masa depan cerah yang di penuhi senyuman kebahagian.
Sekian pidato saya kurang dan lebih nya mohon maaf.

Wassalamualaikum Wr. Wb




Pidato “ Narkoba di Kalangan Remaja ”

Assalamualaikum Wr. Wb

Yang terhormat, Bu Maryani selaku guru bidang studi Bahasa Indonesia.
Dan, teman – teman yang saya bangga kan.

Marilah kita puja dan puji syukur ke Hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat jasmani dan rohani.
Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan  sebuah pidato tentang “Narkoba di Kalangan Remaja”.
Narkoba merupakan barang haram di mata agama dan illegal di mata hukum. Dengan mengonsumsi narkoba secara berlebihan dapat menimbulkan kecanduan yang tidak baik bagi kesehatan jasmani maupun rohani kita. Seperti yang kita ketahui narkoba dapat menyebar dengan cepat layak nya wabah. Narkoba tidak hanya ada di kalangan orang dewasa, tetapi sudah mewabah juga di kalangan remaja. Sebenarnya  ketentuan hukum sudah mengatur tentang hukuman yang akan di berikan kepada pengedar dan pengguna narkoba, tetapi masih banyak orang yang menyepele kan hal tersebut.
Marilah teman – teman kita kata kan “ Tidak ” pada narkoba dan jangan sampai kita memakai barang haram tersebut, yang dapat merusak masa depan kita. Jauhi lah narkoba dengan mempertebal keimanan kita, selalu meminta perlindungan dari Allah SWT, dan bergaul lah di lingkungan pergaulan yang sehat. Seperti kata pepatah, yaitu “ Karena nila setitik, Rusak susu sebelangga ”.
Pidato saya kali ini tidak bermaksud menggurui, tetapi untuk mengajak teman – teman agar menjauhi narkoba.
Sekian pidato saya kurang dan lebih nya mohon maaf.

Wassalamualaikum Wr. Wb