SILAS
PAPARE
Nama :
Silas Ayari Donari Papare
Lahir : di Serui, Papua, 18 Desember 1918
Meninggal : di Serui, Papua, 7 Maret 1973 (umur
54 tahun)
Agama : Kristen Protestan
Keluarga :
•
Isteri
(Ny. Regina Aibui)
•
Anak (9
orang)
Pendidikan
:
•
Volschool
•
Sekolah Juru Rawat (lulus tahun 1935)
Organisasi
:
• Komite
Indonesia Merdeka (KIM)
• Partai
Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII)
• Badan
Perjuangan Irian
• Kompi
Irian 17
• Biro
Irian
Jabatan
:
• Pendiri
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII)
• Pendiri
Badan Perjuangan Irian
• Delegasi
Indonesia dalam Perjanjian New York (15 Agustus 1962)
• Pembentuk
Komite Indonesia Merdeka (KIM)
Prestasi
:
• Salah
satu kapal perang milik TNI AL mendapat kehormatan menggunakan nama KRI Silas
Papare yaitu sebuah korvet kelas Parchim, yang dibuat untuk Volksmarine/AL
Jerman Timur pada akhir 70-an. Penamaan menurut Pakta Warsawa adalah Project
133
• Atas
jasa dan perjuangannya, Pemerintah RI menganugerahi gelar Pahlawan Nasional
berdasarkan SK Presiden RI No. 077/TK/Tahun 1993 tanggal 14 September 1993.
• Pada
5 April 1945, Silas mendapat penghargaan dari pemerintah kolonial Belanda
berupa Bintang Perunggu, yang diberikan oleh Koningin Wilhelmina
• Berkat
pertolongannya kepada tentara Sekutu melawan Jepang di Irian Jaya, ia kembali
memperoleh penghargaan dari bagian OPS Perang Pasifik dari Biro Intelijen
tentara Sekutu yang ditandatangani oleh GA Willongbym Mayor Jenderal USA (US
ARMY) pada 31 Oktober 1945
• Nama
Beliau juga diabadikan sebagai nama
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik (STISIPOL) Silas Papare, yang berada di
Jalan Diponegoro. Sedangkan di kota Nabire, nama Silas Papare dikenang dalam
wujud nama jalan.
Peran
:
• Mendirikan
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII). Akibatnya, Silas kembali ditangkap
oleh Belanda dan dipenjarakan di Biak. Namun, Silas berhasil melarikan diri
menuju Yogyakarta.
• Pada
Oktober 1949 di Yogyakarta, Silas Papare membentuk Badan Perjuangan Irian
• Ditunjuk
menjadi salah seorang delegasi Indonesia dalam Perjanjian New
York pada
tanggal 15 Agustus 1962 yang mengakhiri perseteruan antara Indonesia dan
Belanda perihal Irian Barat
• Pada
29 September 1945, Silas Papare dengan bimbingan ex Digulis Harjono dan
Suprapto membentuk Komite Indonesia Merdeka ( KIM )
• Membentuk
Kompi Irian 17 di Markas Besar Angkatan Darat untuk mendukung politik
Pemerintah di forum Internasional dalam usaha pengembalian Irian Barat ke
pangkuan Republik Indonesia pada tahun 1951.
• Membentuk
Biro Irian di Jakarta pada tahun 1945 dan Silas Papare ditetapkan sebagai
Komisaris I (Keppres RI No. 53 tahun 1945 tanggal 17 Pebruari 1954). Membentuk
Propinsi Irian Barat di Jakarta sebagai pemerintah tandingan Pemerintah Belanda
di Irian Barat.
• Merupakan
pelopor/penganjur/teladan atas anjurannya “I Love Indonesia”, cinta tanah air
Indonesia nasionalisme yang mulia dikembangkan di Bumi Irian.
• Pada
25 Desember 1945, Silas dan beberapa kawannya berupaya mengajak pemuda-pemuda
Irian yang tergabung dalam Batalyon Papua untuk bergabung dan memberontak
terhadap Belanda. Meski sayangnya, rencana tersebut bocor ke telinga Belanda,
sehingga Silas Papare ditangkap dan dipenjarakan di Serui, Jayapura.
Kesimpulan
Silas
papare adalah sosok yang memiliki semangat juang yang sangat tinggi, walaupun ia mengalami banyak sekali
masalah. Sikap nya yang sangat pemberani pun dapat menjadi inspirasi untuk kita
sebagai pemuda Indonesia untuk tak pernah putus asa dalam mengahadapi masalah
di kehidupan kita.